Syi’ah


a. Pengertian Syi’ah
Syi’ah berasal dari bahasa Arab artinya ialah الفرقة والجماعة yang di terjemahkan dalam bahasa indonesia yang berarti: pihak, puak, golongan, kelompok, atau الاتباع والانصا ر artinya: pengikut sahabat atau golongan (ibrahim Anis dkk,1,1972:503).
Pengertian kemudian bergeser mempunyai pengertian tertentu. Setiap kali orang menyebut Syi’ah, maka asosiasi pikiran setiap orang tertuju kepada “Syi’ah-Ali” yaitu mereka yang memuja-muja Ali bin Abi Tahlib dan keturunannya. Mereka yang menganggap Ali yang berahak menjadi Khalifah setelah Nabi Muhammad SAW. Wafat. Pelopor gololngan ini adalah Abdullah bin Saba’ pendeta Yahudi asal Yaman yang masuk Islam pada masa pemerintahan Utsman bin Affan. Ia, dalam berbagai Literatur, disebut sebagai contoh yang banyak berperan dalam memecah belah agama Islam.
Golongan syi’ah ini muncul dari sakit hati Abdullah bin Saba’ karena kedatangannya di Madinah tidak disambut oleh Khalifah Utsman bin Affan. Ia kemudian mengadakan oposisi dengan mengeluarkan fatwa bahwa sesungguhnya yang berhak menjadi sepeninggal rasullah SAW. Adalah Ali bin Abi Thali, dan ketiga Khalifah sebelumnya tidak sah. Mereka ini menamakan diri pecinta Ahlul Bait (keluarga Nabi) dan kemudian mendapat banyak pengikut.
Semula kemunculan golongan ini karena kepentingan politik, namun pada akhirnya berkembang menjadi aliran teologi yang memilki lima frinsif pokok tersebut, adalah:
a. Tauhid. Golongan Syi’ah percaya sepenuhnya pada Allah SWT itu Maha Esa.
b. Al-Adl. Golongan Syi’ah percaya bahwa Allah SWT itu maha Adil. Konsep keadilan Tuhan golongan Syi’ah sama dengan yang diajarkan oleh Mu’tazilah
c. Al-Nubuwwah. Kepercayaan golongan Syi’ah terhadap eksistensi Nabi-nabi ini tidak berbeda dengan orang-orang muslim lainnya. Iktikad golongan syi’ah tentang hal-hal yang berhubungan dengan kenabian ini antara lain:
1. Jumlah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT adalah 124 ribu.
2. Nabi dan Rasul terakhir adalah Muhammad SAW.
3. Nabi Muhammad SAW. Suci segala aib dan ia tidak cacat dalam bentuk apapun. Ia adalah nabi yang utama dari seluruh nabi yang ada.
4. Istri-istri Nabi bersih dan suci dari segala kotorandan hal-hal yang tidak baik.
5. Al-Qur’an adalah mu’jizat Nabi Muhammad SAW, yang kekal
d. Al-Imanah (pemimpin). Pemimpin bagi golongan Syi’ah berarti pemimpin dalam urusan agama dan dunia. Yakni seorang yang mampu menggantikan peran Rasulullah SAW. Sebagai pemelihara Syari’at Islam, dan mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat.
e. Al-ma’ad (tempat kembali), yang dimaksud disini adalah kehidupan di alam akhirat. Golongan Syi’ah Syi’ah percaya akan adanya kehidupan di alam akhirat kelak.

b. Sekte Syi’ah, ajarannya dan tokoh-tokohnya
Sekte ini tampak aktif pada akhir masa khalifa Utsman ibn affan, dan tumbuh dan tumbuh denga pesat pada masa khalifah Ali ibn Abi Thalib, dan terutama ketika muncul masa khalifah Bani Umayyah, karean terjadi kezhaliman-kezhaliman yang dilancarkan mereka terhadap pihak Ali dan pengikut-pengikutnya, dan ketika masyarakat telahmenyaksikan bahwa Ali dan putera-puteranya telah menjadi kezhaliman tersebut, menjadi tersebar luas aliran Syi’ah ini tidak merupaka kesatuan. Mereka menjadi subsekte adapun beberapa sebab-sebabnya ialah:
a. Karena mereka berbeda ajarannya. Di antaranya ada yang berpaham ekstrim dengan mendewa-dewakan atau mensucika iman-iman mereaka dan mengkafirkan pihak lain, dan ada pula yang berpaham moderat yang hanya mengangap keliru, tanpa mengkafirkan terhadap orang-orang yang mempunyai paham lain.
b. Karena keturunan Ali dan para puteranya banyak, maka sering terjadi perbedaan dalam menentukan mana yang berhak imam dan mana yang tidak.
Diantara mereka ada yang beranggapan bahwa yang leih berhak menggantikan husein menjadi Imam adalah putera Ali yang bukan dari Fatimah, yaitu yang bernama yaitu Muhammad Ibn Hanafiyah. Sekte ini dikenal dengan nama Kaisaniyah, sedangkan golongan lain berpendapat bahwa yang berhak menggantikan huseian ialah Ali Zain Al’abidin (wafat tahun 94 H).
Selanjutnya di kalangan segolongan pengikutnya berpendapat bahwa yang harus menggantikan Ali Zain al’Abidin Imam keempat adalah Zaid. Sekte ini kemudian dikenal dengan Syi’ah Zaidiyah. Sementara itu golongan yang lainnya berpendapat bahwa yang harus menggantikan golongan Ali bin Abi Thalib adalah Abu Bakar Muhammada al Baqr. Sekte ini kemudian dikenal dengan Syi’ah Imamiyah, Sesudah Abu Abdilah Ja’far Shadiq, imam keenam wafat pada tahun 148 H. Syi’ah imamiyah terbagi menjadi dua sekte, yaitu Isma’liyah atau Imaniyah Sa’biyah dan Imamiyah Itsna’Asyariyah. Sekte yang pertama mengakui imamnya Ismail Ibn Ja’far, imam yang ketujuh, sedangkan sekte yang kedua mengakuai Musa al Kazhim pengganti Ja’far Shadiq. Imam mereka berjumlah dua belas dan yang terakhir bernama Muhammad yang pada suatu saat hilang (260 H).
Adapun sekte Syi’ah yang ekstrim, antara lain:
a. Sabaiyah, yaitu pengikut-pengikut Abdullah ibn Saba’ yang menganggap Ali sebagai tuhan.
b. Ghurabiyah, yaitu yang berpendapat bahwa kerasulan sebenarnya hak Ali, tetapi Malikat Jibril keliru waktu datang membawa wahyu,,.
c. Kisaniyah, yaitu yang berpendapat bahwa imam adalh manusia suci yang terpelihara dari dosa, dan imam-imam itu akan kembali nanti ke dunia, terutama Muhammad ibn al-Hanafiyah setelah Imam Ali, Hasan dan Husein.
Golongan Syi’ah terpecah belah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte tersebut yang masih bertahan sampai sekarang hanya tiga sekte: 1. Imamiah, 2. Ismailiah, 3. Zaidiah.
a. Syi’ah Imamiah atau Asyariah. Penamaan ini adalah memperkuat pada mereka bahwa yang berhak dapat memimpin umat Isalm adalah imam: 1 Ali bin Abi Thalib, 2. Hasan Ali bin Abi Thalib, 3. Husein bin Ali bin Abi Thalib, 4. Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, 5. Muhammad Al-baqir bin Ali bin Zaenal Abidin, 6. Jakfar al-Shadiq bin Muhammad Al-baqir, 7. Musa al-Kazhim bin Jakfar al-Shadiq, 8. Ali al-ridha bin Musa Al-Kazhim, 9. Muhammad Al-Jawwad bin Ali al-Ridha, 10. Ali Muhammad bin Ali al-Ridha 11. Hasan bin Ali bin Muhammada Al-Askari dan 12. Muhammad bin Hasan Al-Mahdi yang hilang ketika berusia lima tahun, serta dinantikan dan diyakini kehadirannya kelak dikemudian hari/menjelang Hari Kiamat.
b. Syi’ah Islamiyah adalah sekte syi’ah yang mempercayai bahwaimam itu hanya tujuh orang, ialah mulai dari imam pertama, Ali bin Abi Thalib sampai imam yang yang ketujuh. Akan tetapi dalam kepercayaan mereka, imam yang ketujuh itu bukan Musa al-Kazhim bin Jakfar al-shadiq seperti yang dipercaya oleh Syi’ah imamiah, melainakan Ismail.
c. Syi’ah Zaidiah adalah sekte Syi’ah pengikut Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Mereka tergolong Syi’ah yang moderat, karena tidak berpendapat bahwa Ali dan keturunannya yang berkhak menjadi Khalifah. Mereka juga tidak memvonis, bahwa ketiga khalifah menurut Ali tidak sah.

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

 



"Terima kasih sudah berkunjung"

KUMPULAN ARTIKEL & HADIS-HADIS ROSULULLOH Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha