PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Islam didenfisikan sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada junjungan Nabi kita Rasulullah SAW, untuk mengatur segenap urusan manusia, baik berkaitan hubungan dengan Allah (ibadah dan aqidah), hubungan dengan sesama manusia (muamalah, uqabat atau sanksi), dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, untuk itu kami sebagai penulis mengangkat sebuah permasalahan yang terjadi dalam masyarakat modern khususnya.

Orang-orang dalam menjalani hidupnya haruslah dinilai sebagai orang yang melaksanakan perintah Allah, bukan hanya melihat dari segi status sosial ataupun material saja. Ukuran dalam menjalani hidup sama saja dihadapan Allah SWT yang membedakan hanya kadar ketakwaan kita, bukan berdasarkan dari status sosial atau materil dalam pandangan manusia saja.
Disamping itu, kalau seorang muslim dalam menjalani kehidupannya bisa dan tidak mudah terpengaruh akan segala ritangan yang selalu menghadang dalam setiap langkah hidupnya dan mempunyai filter dalam menyaring segala problematika yang kian hari kian banyak membuat orang bingung.
Problematika masyarakat modern adalah Sebuah permasalahan yang muncul dan hangat diperbincangkan oleh khalayak orang, sehingga menjadi sebuah hal yang sifatnya penting sekali dalam kehidupan ini. Maka semua permasalahan yang dilakukan mesti penuh pemikiran dan pertimbangan dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian baik buruknya seorang manusia tergantung bagaimana orang tersebut menyikapi segala problematika yang terjadi saat ini..
Manusia dizaman modern ini diharapkan pada masalah problematika masyarakat cukup serius. Kemudian khazanah fikiran dan pandangan dalam menyikapi mesti adanya suatu pengembangan pola fikir yang lebih baik.
Dengan demikian, menjadi sangatlah penting kita mempelajari hal-hal yang berkenaan suatu permasalahan yang banyak dialami masyarakat modern. Namun penjabaran dalam menjalani hidup ini seseorang dituntut untuk tidak berjalan begitu saja dan tidak akan sempurna dalam proses perubahannya tanpa mengetaui pengembangan pembentukan masyarakat modern yang lebih maju.

B.Tujuan
Didalam penulisan makalah ini adalah bertujuan untuk menambah wawasan dalam pengertahuan mengenai ilmu akhlak dan memenuhi tugas kelompok.

C. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka penulis mengajukan beberapa masalah berupa :
1. Apa-apa saja yang menyebabkan timbulnya problematika masyarakat modern?
2. Kepada siapakah perubahan problematika masyarakat modern?


PEMBAHASAN

.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AKHLAK

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya,ada tiga aliran yang sudah amat popular.Pertama aliran Nativisme,Kedua aliran Emperisme, dan ketiga aliran konvergensi.
Menurut aliran Nativisme bahwa factor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah factor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain.Aliran ini tamaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam pada diri manusia, dan hal ini kelihatan erat kaitannya dengan pendapat aliran intuisme dalam hal penentuan baik dan buruk sebagaimana telah diuraikan diatas.
Menurut aliran Empirisme bahwa factor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah factor dari luar, yaitu lingkungan luar, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pembinaan dan prnddikan yang diberikan kepada anak itu,maka baiklah anak itu.Dengan demikian jika sebaliknya.
Dalam pada itu aliran konvergensi berpendapat pembebntukan akhlak dipengaruhi oleh factor internal,yaitu pembawaan si anak,dan factor dari luar, yaitu pendidikan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan social.
Aliran yang ketiga, yakni aliran konvergensi itu tampak sesuai dengan ajaran islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat dan hadis di bawah ini:


والله اخرجكم من بطون امهتكم لاتعلمون شيئاوجعل لكم السمع والابصاروالافثدة العلكم تثقرون

Dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadan yang tidak mengetahui sesuatupun, dan Dan dia memberikamu pendengaran dan penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Nahl)

Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk didik, yaitu penglihatan, pendengaran, dan hati sanubari.Potensi tersebut harus dusyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran dan pendidikan.Hal ini sesuai pula dengan yang dilakukan Lukmanul Hakim kepada anaknya sebagai terlihat pada ayat yang berbunyi:


وإدقال لقمن لابنه وهوبعظة يبني لاتش رك الله ان الشرك لظلم عظيم ووصيناالاانسان بوالديه حملته امه وهناعنا على وهن وفصله نى عا مين ان اشكرلي ولوا لديك الي المصير


Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberikan pelajaran kepadanya.”Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan allah, sesungguhnya mempersekutukan (allah) adlah benar-benarkezalima yang besar.Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada duaorang ibu bapaknya; ibunya telah mengadungnya dalam keadaanlemah yang bertambah-tambah,dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanyakepada kulah kembalimu.QS. Luqman 31:13-14.

Ayat tersebut selain menggambarkan tentang pelaksanaan pendidukan jugaberisi materi pelajaran dan yang utamanya, yaitu pendidikan tauhid dan keimanan, karena keimananlah yang menjadi salah satu dasar yang kokoh bagi pembentuka akhlak.
Kesesuaian teori Konvergensi tersebut diatas juga sejalan dengan hadist Nabi yang berbunyai:

كل مولوديولد على الفطرة فابواه يهودانه اوينصرانه اويمجسانه

Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan memvbawa fitrah (rasa ketuhanan dan kecenderungan kepada kebenaran),maka kudua orang tuanyaalah yang membentuk anakn itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.(HR. Bukhari)

Ayat dan hadist tersebut di atas selain menggambarkan adanya teori konvergensi juga menunjukan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah kedua orang tua.

Dengan demikian factor yang mempengaruhi pembinan ahklak di anak ada dua, yaitu factor daridalam yaiti, potensi fisik, intelektual dan hati(rohaniah) yang dibawa si anak dari sejak lahir ,dan dari factor luar, yaitu kedua orang tua di rumah,guru di sekolah dan tokoh-tokoh serta pemimpin di masyarakat.Melalui kerjasama yang baik antara tiga lembaga pendidikan tersebut,maka aspek konditif(pengentahuan),efektif(penghayatan),dan psikomotorik(pengamalan) ajaran yang diajarka akan terbentuk pada diri anak .
Faktor yang lain dalam pembentukan akhlak adalah keluarga,dalam pembentulan kepribadian anak.Melalui fungsi ini keluarga berusaha mempersiapkan anak-anak bekal selengkap-lengkapnya dengan memperkenalkan pola tingkahlaku,sikap,keyakinan,cita-cita dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan dijalankan mereka kelak.
Proses sosialisasi tidak sewajarnya diberikan kepada orang lain.Peran orang tua sangat besar dalam proses sosialisasi ini,sebab disitu anak akan meniru segala yang dilihat dan dipelajari dari orangtuanya.Apabila orang tua tidak menjalankan fungsi sosialisasi secara baik,maka problem lain yang muncul adalah anak kehilangan perhatian,setelah itu ia akan mencari tokoh lain diluar orang tuanya itu untuk ditiru.
Semua masyarakat sangat menggantungkan diri kepada keluarga dalam hal sosialisasi anak-anak.Peranan orang tua dalam sosialisasi ini sebagai persiapan untuk memasuki usia dewasa agar anak dapat berperan secara positif ditengah-tengah masyarakat.Salahsatu caranya adalah pemberian model bagi anak.Anak belajar menjadi laki-laki.Sosialisasi akan menemukan kesulitan apabila model semacam itu tidak ada dan bila anak harus mengandalkan diri pada model yang disaksikan dalam keluarga lain.Studi semacam ini semakin menegaskan bahwa keluarga adalah factor penentu utama bagi sosialisasi anak.
Tetapi sebaliknya,dalam keluarga yang serba susah yangmenghadapi berbagai masalah kemiskinan yang mencekik,problem sosialisasi dalam keluarga akan berjalan tidak normal.Keluarga seperti ini akan mensosialisasikan anak-anak mereka untuk meneruskan pola ketidakmampuan dan ketergantungan orang tua.
Didalam sebuah hadits Qudsi mengatakan yang artinya,Sesuatu yang diriwayatkan dari Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi,Dia berfirman”Wahai hambaku sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku dan kedzaliman itu Aku haramkan diantara kalian maka janganlan kalian saling mendzalimi.Wahai hamba-Ku masing-masing dari kau akan sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk mintalah petunjuk kepada-Ku maka Aku akan memberi petunjuk kepadamu.Wahai hamba-Ku masing-masing dari kamu akan lapar kecuali orang yang Aku beri makan mintalah kepada-Ku maka akan Aku akan memberi kepadamu.Wahai hamba-Ku masing-masing kamu itu telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian mintalah pakaian kepada-Ku maka Aku akan memberikan kepadamu.Wahai hamba-Ku sesungguhnya kamu melakukan kesalahan siang dan malam sedang Aku mengampuni semua dosa mintalah ampun kepada-Ku maka Aku akan memberi ampunan kepadamu.Wahai hamba-Ku sesungguhnya kamu tidak akan bias menghindar dari kemudharatan-Ku maka kamu tidak akan mendapatkan kemanfatan-Ku maka mohonlah kemanfaatan kepada-Ku.Wahai hamba-Ku seandainya orang yang pertama dan terakhir dari kamu manusia dan jin dikalangan itu berada pada hati seseorang laki-laki yang paling taqwa diantaramu maka yang demikian itu tidak akan menambahsedikitpun dari kerajaan-Ku .Wahai hamba-Ku seandainya orang pertam dan terakhir dari kamu jin dan manusia berada pada hati seseorang hati seorang laki-laki yang jahat maka yang demikian itu tidak akan mengurangi sedikitpun kerajaan-Ku.Wahai hamba-Ku seandainya orang yang pertama dan terakhir diantara kamu manusia dan jin berdiri pada suatu bukit lalu mereka minta kepada-Ku maka Aku akan memberinya dari setiap orang yang permintaanya.maka yang demikian itu tidak akan mengurangi apa yang ada di sisi-Ku melainkan seperti air laut apabila dimasukan kedalamnya.Wahai hamba-Ku itu adalah amal-amal kalian yang Aku hitung semua untuk kalian dan kemudian Aku sempurnakan bagi kalian.Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan hendaklah memuji Allah dan barang siapa yang mendapatkan selain itu maka janganlah mencela selain dari pada dirinya sendiri(Hadits dikeluarkan Muslim).


KESIMPULAN

Aklakh adalah sesuatu hal yang menentukan bagaimana seseorang bias disegani dan dijauhi itu semua tergantung kepada akhlaknya.
Akhlak yang baik ataupun yang buruk tentunya semua itu ada hal yang menyebabkan itu semua,seseorang yang berakhlak baik tentunya mempunyai factor yang membuat ia mempunyai akhlak yang baik baik itu karena factor internal ataupun eksternal,maka dari itu semua kita harus mengetahui agar pada saatnya kita bias membedakan factor yang akan membawa kebaikan dan keburukan dan tentunya kita akan berusaha untuk mempunyai akhlak yang baik yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Akhlak yang buruk yang terdapat pada diri seseorang yang tentunya semua itu juga memiliki faktor yang menyebabkan itu semua terjadi pada diri orang itu,maka dengan setelah kita mengetahui tentang akhlak buruk ataupun factor-faktor penyebabnya kita akan berusaha untuk berusaha menjauhi factor-faktor tersebut ataupun mencari bagaimana pencegahannya ataupun yang menjadi sosialisasinya.
Rasullah memiliki akhlak yang begitu mulyanya yang tentunya harus kita ikuti dan amalakan dalam kehidupan sehari-hari kita begitupun akhlak kita yang menawan akan kelihatan sungguh indah apabila dibandingkan dengan akhlak yang buruk yang tentunya kita harus menjauhinya.
Allah mencintai bahkan memuliakan orang-orang yang memiliki akhlak yang baik yang sesuai dengan yang diperintahkan-Nya,maka diutuslah Rasullah untuk menyempurnakan akhlak kita agar akhlak kita baik.

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

 



"Terima kasih sudah berkunjung"

KUMPULAN ARTIKEL & HADIS-HADIS ROSULULLOH Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha